RUMAH ADAT CIKONDANG

Bila anda datang ke Bandung Selatan, Pangalengan, tidak ada salahnya bila anda untuk singgah dahulu di Rumah Adat Cikondang, oleh penduduk setempat lebih dikenal dengan Kabuyutan Cikondang. Berada di Desa lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Jarak yang ditempuh sekitar 38 km dari Bandung dan kurang lebih 11 km dari kecamatan Pangalengan.

Untuk mencapai mencapai lokasi, pengunjung harus masuk ke gang sempit bernama Gang Masjid. Di bagian belakang gang itu, agak jauh dari impitan rumah penduduk akan terlihat lahan luas yang dibatasi pagar bambu dan dinaungi ratusan pohon berusia ratusan tahun dari tempat itu mungkin anda akan langsung memperhatikan sawah yang terhampar pada sisi lembah dan sebuah Saung Lisung disisinya

Rumah adat yang kini berstatus sebagai situs purbakala dan dilindungi UU No. 5 tahun 1992., merupakan peninggalan leluhur Ma Empuh yang hidup di abad ke-16 rumah adat tersebut kini telah berusia 305 tahun. Setiap bulan Muharam digelar acara "Wuku Taun", ritual untuk mensyukuri tahun yang sudah lewat dan menyambut tahun yang baru. Acara itu biasanya dihadiri ratusan orang yang datang dari berbagai tempat.

Bale Rumah adat Cikondang

lLeuit atau Lumbung Padi

 acarapun sering dilakukan di rumah adat Cikondang salah satunya upacara adat pun turut serta dilakukan di Rumah adat Cikondang seperti Seret Taun / Mapag Taun, Ngaruat Lembur, Ngaruat Kandang Hayam, Rasulan, Ngabungbang atau jiarah pada bulan Mulud, Tirakatan, Tujuh Bulanan, Ngalahirkeun, Marhabaan atau syukuran kelahiran bayi, Upacara Kematian, Upacara Pertanian, dll. dan pagelaran kesenian rakyat seperti Seni Beluk, Kacapi Biol/Piul, Kacapi Suling, Calung, Tayub dll.

Kabuyutan Cikondang terletak di atas tanah yang luasnya ±300 m²  yang dikelilingi pagar yang dibuat dari bambu, Bangunan besar yang merupakan rumah induk Berukuran 6m X 10m, bangunan yang menempel kerumah induk berukuran 4m X 2,65m , Di halaman Bumi Adat terdapat pula bangunan leuit atau Lumbung Padi yang berfungsi untuk menyimpan persediaan padi disaat musim paceklik dan Saung Lisung yang meneduhi dua buah lisung yang berfungsi sebagai alat menumbuk padi yang telah di panen serta sebuat makam keramat.

Kabuyutan Cikondang berdiri diatas lahan seluas tiga hektare, yang terdiri atas sawah, ladang, dan hutan lindung. Warga sekitar Rumah Kabuyutan tersebut masih mematuhi larangan yang diperintahkan leluhur untuk menjaga dan merawat kelestarian lingkungan Kabuyutan Cikondang.

Subscribe to receive free email updates: