PENDOPO WALIKOTA BANDUNG
kabandungeuy.id - Berdirinya Pendopo sebagai pusat ibu kota kabupaten Bandung, sangat bertepatan momennya dengan pembangunan Postweg (Jalan raya Pos atau Jalan Asia Afrika) oleh Gubernur Jendral Belanda pertama Herman William Daendels lewat bestluit (surat keputusan red) tanggal 5 Mei 1808.
Maka R. A. Wiranatakusumah II segera melakukan pencarian tempat bakal ibu kota kabupaten yang tepat baik secara geografis strategis, juga harus memenuhi syarat yang bersifat mistik.
Dalam bahasa Sunda tempat itu harus seperti ‘garuda ngupuk,bahe ngaler-ngetan, deukeut paguyangan badak putih’ (seperti burung garuda putih mengibaskan sayapnya di tanah landai kea rah timur-laut dan dekat kubangan badak putih).
Baca juga : Nama-Nama jalan Di kota Bandung Yang berubah nama
Makna ungkapan itu adalah lahan ibukota harus baik dari berbagi segi, baik letak, kondisi maupun potensinya serta dekat dengan sumber air. Persyaratan bahwa lahan untuk pemukiman harus landai kearah timur-laut supaya banyak menerima cahaya matahari pagi.
Selama masa pembangunan kota, menurut beberapa catatan ditemukan pendopo walikota adalah bangunan pemerintahan yan pertama yang didirikan di pusat kota Bandung, di susul Mesjid Agung serta berbagai sarana lainnya.
Pendopo ini di bangun sekitar bulan September 1810 oleh Bupati R. A. Wiranatakusumah II yang dibantu oleh masyarakat sambil mengerjakan bangunan kota lainnya.
Pendopo walikota selain menjadi tempat diadakannya hiburan rakyat serta kegiatan budaya lainnya, juga menjadi tempat diadakannya hiburan rakyat serta kegiatan budaya lainnya, juga menjadi tempat terjadinya hubungan social antara para pejabat Belanda dengan para pejabat pribumi. Di pendopo ini terlihat bagaimana sebuah tempat dapat menaikan prestise para pejabat pribumi di mata para penjajah.
Lihat juga : Sejarah Kota Bandung
Kompleks pendopo ini juga pernah di jadikan tempat belajar sekolah khusus wanita pertama di pulau Jawa bernama Sakola istri, yang didirikan oleh Raden Dewi Sartika putri patih Bandung Raden Soemanegara, atas dukungan pamannya Bupati R.A.A. Martanegara. Sekolah ini di resmikan pada 16 Januari 1904.
Namun beberapa waktu kemudian di pindah ke jalan Ciguriang (kini jalan kautamaan istei red). Semula pelajaran yang diberikan hanya membaca, menulis dan berhitung. Kemudian di tambah dengan keterampilan wanita seperti memasak, mencuci, menyetrikakan pakian, menjahit, membordir, membantik, kesehatan keluarga, kesenian, dan kerajinan tangan.
Tonggak sejarah ini juga menandakan bahwa pendidikan bagi kaum pribumi Bandung dan priangan/Jawa Barat makin meluas dan berkembang.
Kini, monument sejarah berdirinya kota Bandung itu di gunakan sebagai rumah dinas Walikota Bandung. Bangunan yang terdiri dari Pendopo, rumah dinas walikota, sayap Barat dan timur serta taman belakang ini tidak di tinggali setiap hari oleh walikota Bandung.
Bangunan tersebut hanya di gunakan pada saat menerima tamu penting atau ketika diadakan pengajian rutin setiap malam Jum’at. Dan ketika diadakannya latihan kecapi oleh ibu-ibu PKK setiap hari Jum’at dua minggu sekali.
0 Response to "PENDOPO WALIKOTA BANDUNG"
Posting Komentar
hallo agan, silahkan berkometar secara bijak dan santun