L. L. R. E. MARTADINATA

GARDEN CITY YANG RAWAN

Bangunan sisa masa lalu yang masih tersisa di sini. Pada sebuah jalan yang membentang panjang dari Jalan Purnawarman hingga Jalan Ahmad Yani. Pada jalan yang dulu bernama Roozeoomweg. Riau yang kini berganti nama menjadi Jl. L.L.R.E. Martadinata. Seorang Laksamana laut Indonesia yang di abadikan namanya, sebagai petunjuk kehormatan atas jasanya.
Di kenal sebagai pemukiman aman dan nyaman, komplek in pernah di gegerkan oleh ‘Parta Kutang’. Seorang perampok yang di juluki ‘Robin Hood’-nya Bandung.
Kawasan ini memang sasaran empuk bagi perampok semacam Parta. Dulu, jalan ini adalah komplek pemukiman, Kolonel Zeni Militer Belanda, V. L. Srol, Direktur Dinas Bangunan dari Gemente Bandung. Di Bantu arsitek-arsitek Belanda, ia menciptakan dengan konsep ‘Garden City’. Dimana porsi terbesar di gunakan untuk taman, lahan hijau terbuka, boulevard dan sabuk hijau yang mengelilingi kota.
Di jalan ini masih ada bangunan seperti ‘Galery Kita” (yang juga kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat), serta Factory Outlet (FO) ‘Heritage’ adalah contoh bangunan yang terawat berkat restorasi. Di jalan ini pun masih ada sebuah taman yang terkenal dan menjadi basis kegiatan Pramuka. Dulu taman ini berfungsi sebagai tempat melepas rasa lelah para tuan tanah, sambil menikmati ice cream, dibawah rindang dan kesejukan taman.
Sekarang, Taman Pramuka menjadi taman tengah kota yang sering kali di gunakan untuk kemah Pramuka yang ternyata bisa di lakukan di tengah kota, Taman ini cukup sejuk karena masih tumbuh pohon ki hujan yang rindang.
Jalan ini melewati beberapa peremptan, mulai dari Jl. Anggrek, Cihapit, Lombok, Banda, Seram, Jl. Ir. H. Juanda, dan Jl. Purnawarman. Kawasan yang cukup strategis untuk lahan bisnis atau sekedar tempat tongkrongan.

KAWASAN FASHION AND FOOD

‘Emirates’, ‘Herreds’, ‘China Emporium’, ‘The Oasis’, ‘The Summit’, ‘ Heritage’, ‘De coral’, ‘Riau Stock Mall’ dan ‘Metropolis’. Ada pula butik seperti ‘Renariti’ dan ‘Glosess’. Distro yang menjual baju-baju perempuan, seperti ‘d’Loops’. Berderet juga gerai lain seperti ‘Terminal Tas’, ‘Edward Forrer’. Kebutuhan busana dari anak-anak hingga dewasa tersaji lengkap.
Dari aksesoris untuk rambut dan kepala sampai foot wear. Dengan beragam variasi bahan, merk, mode hingga harga. Wajar saja jika setiap akhir pekan Jalan Riau juga menjadi “surga” belanja. Begitu banyak orang yang berdatangan dengan berbagai strata datang ke jalan Riau. Mereka datang dari dalam maupun luar kota Bandung.
FO-FO yang hadir di jalan Riau dengan berbagai nuansa masing-masing yang mengidentifikasikan diri dengan ciri khas yang berbeda. ‘China Emporium’ misalnya, yang berdiri sejak 18 Mei 2003, hadir dengan nuansa arsitektur China, walaupun bernuansa China, pihak pengelola menyediakan Mesjid bagi kaum muslimin. Mesjid yang nyaman, yang didirikan sejak FO tersebut hadir. Selain fashion, tersedia pula pernak-pernik dan aksesoris yang khas dengan 90% dari China. Di sini juga terdapat gerai konsultasi Feng shui Kim Cong. Kim sudah kerap kali mengikuti pameran-pameran kebudayaan China di Indonesia.
Nuansa etnish juga hadir di ‘Emirates’, FO yang menghadirkan nuansa Timur tengah dengan produk yang di jual kebanyakan bernuansa Islam. Dengan berbagai koleksi baju-baju muslim.
FO ‘Oase’ yang menawarkan kepada para pengunjung langsung menjahit celananya di tempat. Celana dengan berbahan katun maupun jins bisa di permak dengan hasil yang sangat rapih.
‘Terminal Tas’ menyediakan aneka ragam jenis tas untuk sekolah, kuliah, kantor, bahkan traveling. Dari ukuran yang sedang sampai yang super besar.
‘Edward Forer’ yang menjual sepatu dan tas dengan warna khas hitam. Brand terkenal di Bandung untuk Foot wear ini menjamin setiap hari ada design baru di toko mereka. Ini sesuai dengan slogan ‘Edward Forrer’ “We Innovative Everyday”.













Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "L. L. R. E. MARTADINATA"

Posting Komentar

hallo agan, silahkan berkometar secara bijak dan santun