MUSEUM MANDALA WANGSIT SILIWANGI

clip_image002clip_image004clip_image006
Museum ini terletak di jalan Lembong No 38, Bandung. Pembangunan museum ini berlangsung selama 5 tahun ( 1910-1915 ). awalnya gedung ini dibangun sebagai tempat tinggal perwira Belanda. Setelah Indonesia merdeka, gedung ini diambil alih oleh pasukan tentara Siliwangi ( sekitar tahun 1949-1950 ) dan digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi. Gedung ini pernah menjadi sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pada 23 Januari 1950 dibawah pimpinan Raymond Westerling.
Gedung ini lalu diresmikan sebagai Museum Mandala Wangsit Siliwangi pada tangal 23 Mei 1966 oleh Panglima Divisi Siliwangi ke VIII Kolonel Ibrahim Adjie. Kemudian pada tahun 1979 dibangun lantai 2 kemudian diresmikan kembali pada tanggal 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke-15 Mayjen Yoga Sugama dan Prasastinya di tanda tangani oleh mantan Presiden RI Soeharto.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi didirikan untuk mengingat pentingnya pewarisan perjuangan '45 kepada generasi muda,. Museum ini berisi koleksi benda-benda bersejarah pada masa perjuangan kemerdekaan, masa peperangan dan masa perjuangan Rakyat Jawa Barat lainnya. Senjata tradisional berbentuk kujang, keris, pedang, golok, tombak, panah, pedang bambu, samurai, dan senjata api dari berbagai jenis bisa kita temukan di museum ini. Bahkan kendaraan militer yang pernah digunakan tetap gagah berdiri dihalaman depan museum.
Terdapat juga foto – foto perjuangan antara tahun 1945–1949, foto para pahlawan dan foto–foto bersejaran lainnya. Dokumen DI /TII. Uang kuno.dan berbagai macam atribut militer lainnya.
Ruangan pertama ketika anda memasuki museum ini adalah ruang "zaman pergerakan nasional Indonesia",. Anda akan langsung dipertemukan Bedug,berbagai jenis senjata dan sosok jubah milik Kyai Agung Caringin yang berasal dari Menes-Banten, dan Hj. Hasan Arif asal Cimareme.
Ruangan selanjutnya adalah ruang "Detik-detik Proklamasi". Disini terdapat koleksi-koleksi seperti naskah proklamasi kemerdekaan, dan bendera Merah-Putih yang pernah dikibarkan oleh D. Suprayogi saat 17 Agustus 1945. Ada pula meja dan kursi yang pernah dipakai untuk merencanakan perumusan naskah teks proklamasi saat Soekarno-Hatta sempat diasingkan ke Rengasdengklok. Serta lukisan-lukisan yang menggambarkan suasana masa-masa perjuangan.

Ruangan yang ke-3 adalah "Palagan Bandung", kejadian-kejadian yang pernah terjadi di kota Bandung, contohnya seperti "Bandung Lautan Api". Selain lukisan-lukisan yang menggambarkan peristiwa Bandung Lautan Api, juga ada lukisan-lukisan anggota TRIP (tentara pelajar) Batalyon II Resimen 8 Divisi IV Siliwangi tahun 1946 dan seragam anggota TRIP. Diorama dan foto-foto.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi diambil dari kata Mandala Wangsit yang artinya sebuah tempat untuk menyimpan amanat, nasihat, ataupun petuah-petuah dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus dalam bentuk benda-benda peninggalannya dan Siliwangi yang merupakan nama seorang pendiri Kerajaan Pajajaran, raja yang terkenal sangat arif dan bijaksana serta berwibawa dalam menjalankan tugasnya di pemerintahan. Sedangkan.
Bagi yang berminat untuk berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi, museum ini dibuka untuk umum pada hari Senin–Kamis, pukul 08.00 – 13.00 WIB, jumat 08.00 – 10.00 WIB dan Sabtu 08.00 – 12.00 WIB.








Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MUSEUM MANDALA WANGSIT SILIWANGI"

Posting Komentar

hallo agan, silahkan berkometar secara bijak dan santun